Selasa, 02 November 2010

WASPADAI DEBU VULKANIK MERAPI

Debu vulkanik Gunung Merapi yang terus menyebur dan menyebar, menyebabkan pengungsi mengalami iritasi mata. Debu vulkanik sangat berbahaya dan dampaknya bisa dirasakan langsung pada kulit, mata, hidung, dan bahkan organ dalam. “Efek paling nyata adalah pada saluran pernapasan. Selain itu, bila terkena abu vulkanik, mata bisa langsung perih dan sakit. Begitu juga kulit akan mengalami iritasi. Bila sebelumnya ada penyakit kronis, dengan abu ini bisa semakin parah.
Ukuran abu vulkanik yang saat ini terus terbawa arah angin itu sangat kecil. Bahkan begitu kecilnya, abu ini kadang sulit dideteksi mata. Dengan ukuran 10 mikron, debu vulkanik ini mudah menyelinap hingga menembus ke saluran napas dalam.

Yang penting diperhatikan saat ini, masyarakat hendaknya membekali diri dengan masker yang padat, sehingga bisa menghalangi debu vulkanik berukuran mikro. Masker yang selama ini diedarkan sudah cukup membantu, namun bila konsentrasi debunya lebih padat, penggunaan masker ini harus ditinjau lagi. Abu ini bisa mengandung kristal silikon atau gas berbahaya.
Waspadai bila berada di lokasi kemudian hidung meler, tenggorokan sakit, sampai batuk, segera ke puskesmas atau rumah sakit. Mata pedih, gatal, sampai beleken harus waspada.
Ancaman itu sangat nyata, setidaknya sudah puluhan pengungsi di sejumlah barak pengungsian di Sleman terserang penyakit mata, batuk, dan gangguan pernapasan.


Kasubag Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Agus Budianto, menjelaskan, debu vulkanik berbentuk runcing, sehingga berbahaya bila masuk ke mata.
“Bentuk debunya runcing karena terbentuk secara langsung. Bila masuk mata lalu digosok-gosok bisa iritasi,” kata Agus.
Ia menyarankan warga atau wisatawan menggunakan kacamata pelindung bila berada di luar ruang. Cara lain, kata Agus, adalah dengan membungkus kepala dengan plastik bening untuk memperkecil kemungkinan debu vulkanik itu masuk. “Kalau masuk juga, mata jangan digosok-gosok. Basuh saja pakai air, agar debunya luruh,” katanya.
Lebih jauh, ia menjelaskan unsur debu vulkanik itu bukan hanya silica, tetapi juga besi, aluminium, serta berbagai macam gas, yaitu uap air, karbon dioksida, karbon monoksida, belerang dioksida, hidrogen, dan lain-lain. “Kalau ada kaca mobil kena debu Merapi, begitu dilap kacanya pasti tergores. Ini juga membahayakan mesin pesawat,” terang Agus.


(disadur dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: