Yogyakarta (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi pada Jumat dini hari yang hingga kini berada di instalasi Forensik Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta mencapai 49 orang, sedangkan luka bakar berat sebanyak 66 orang.
Menurut keterangan dari Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta, Jumat, korban meninggal dunia terdiri atas 23 pria dan 26 perempuan. korban meninggal dunia dan luka bakar berat merupakan penduduk Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Pakem, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemungkinan jumlah korban akibat letusan Gunung Merapi tersebut masih bisa bertambah mengingat ada sebagian lokasi yang belum dapat dijangkau akibat lahar yang masih panas, kata anggota Kedokteran Kepolisian Polda DIY Syahrizal di RS Sardjito Yogyakarta.
"Tim evakuasi membutuhkan alat berat dan juga air dalam jumlah yang banyak untuk bisa masuk ke wilayah tersebut dan melakukan evakuasi korban," lanjutnya yang memperkirakan jumlah korban letusan Gunung Merapi tersebut lebih besar dibanding kan letusan pada 26 Oktober.
Sementara itu meletusnya kembali gunung merapi jumat dini hari tadi membuat aktivitas di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta lumpuh total. Lokasi Rumah Sakit Panti Nugroho yang berjarak sekitar 20 km dari puncak Merapi dan masuk area merah terpaksa harus ikut mengevakuasi pasien, pengungsi dan karyawan yang sedang bertugas saat itu. RS Panti Nugroho tidak beroperasi pada hari Jumat sampai Minggu (5-7 Nov 2010) dan akan beroperasi kembali pada hari Senin 8 November 2010 dengan membuka kembali Pelayanan IGD, Rawat Jalan dan Poliklinik, untuk sementara pasien rawat inap dikirim ke RS Panti Rapih Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar